![]() |
| Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Sumber: https://www.bimbelkanduru.com/blog/kompetensi-sosiokultural |
Mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan
Indonesia memberikan pemahaman terkait faktor sosial, budaya, dan lingkungan
mempengaruhi proses pembelajaran dan pengajaran. Topik ini penting mengantarkan
guru untuk memahami latar belakang peserta didik dari segi sosial, budaya,
ekonomi dan politik serta pengaruh faktor-faktor ini terhadap pendidikan di
Indonesia. Hal ini dapat pula mengantarkan saya untuk menerapkan pembelajaran
yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta
didik sehingga dapat memberikan pembelajaran yang inklusif.
Berikut hasil refleksi setelah mempelajari Topik 2 Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan.
Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Hal yang saya pelajari dari topik ini yaitu interaksi orang dewasa-anak, dimana belajar anak dibangun bersama dalam zona perkembangan proksimal. Dapat diketahui bahwa sistem tanda dan konsep anak didapatkan melalui interaksi sosial yang kemudian diinternalisai dan diubah untuk digunakan sendiri. Keterampilan linguistik, kognitif, nilai, harapan, dan metode interaksi masa depan adalah inti dari hasil interaksi orang dewasa-anak, diartikulasikan dalam konteks tertentu sebagai modal budaya. Faktor budaya seperti Status Ekonnomi Sosial (SES) dan etnis berkaitan dengan perkembangan intelektual dan sosialemosional anak. SES juga dapat mempengaruhi akses sumber daya pendidikan anak. Selain itu, dipelajari pula mengenai teori sosiokultural sebagai alat psikologis dan mediasi. Sebagai alat psikologis artinya teori sosiokultural dapat dimanfaatkan untuk memahami dan mengatasi segala tantangan kognitif meliputi bahasa, simbol, teknologi, dan budaya, sedangkan sebagai mediasi artinya dijadikan perantara seseorang dengan dunia luar. Dijelaskan pula mengenai Cultural-Historical Activity Theory (CHAT), yaitu kerangka aktivitas sejarah budaya yang membantu memahami dan menganalisis hubungan antara pikiran manusia dan aktivitas manusia.
Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?
Elaborasi Pemahaman: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?
Hal baru yang dapat saya pahami dari mempelajari topik ini
yaitu mengetahui dan memahami bahwa sebagai guru penting menjadi fasilitator
bagi anak untuk membantu mengembangkan diri anak secara optimal. Kesenjangan
yang terjadi pada diri anak juga dapat diatasi dengan menerapkan teori
sosiokultural dalam pembelajaran, dimana pembelajaran dilaksanakan dengan
melatih kebiaaan-kebiasaan baik yang seuai dengan norma yang dianut peserta
didik. Selain itu, penting pula mendekatkan peserta didik dengan lingkungan
sosial yang sehat agar peserta didik dapat mengenal dunia luar dengan interaksi
yang positif.
Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu mengapa peserta didik yang memiliki Status Ekonomi Sosial (SES) tinggi yang seharusnya memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan memiliki motivasi rendah dalam belajar? dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Hal yang dapat saya pelajari dari koneksi antar materi topik ini yaitu bahwa interaksi sosial yang dipelajari pada topik ini berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang akan dipelajari pada topik selanjutnya. Dengan memahami bahwa pembelajaran bersifat interpersonal, strategi belajar yang digunakan akan lebih maksimal penerapannya. Selain itu, materi ini juga berkaitan dengan mata kuliah lain seperti mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran bahwa teknologi dapat dijadikan perantara pembelajaran yang dapat mewadahi peserta didik belajar sesuai dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungannya. Pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen juga berkaitan dengan topik ini, dimana nantinya dapat digunakan sebagai landasan menerapkan pembelajaran dan asesmen yang berpendekatan TaRL dan CRT. Materi pada Topik ini juga berkaitan dengan mata kuliah Seminar Pendidikan dalam hal merancang desain pembelajaran, serta mata kuliah Projek Kepemimpinan yang menjadikan secara langsung dapat mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang nantinya dapat dijadikan landasan dalam melaksanakan pembelajaran.
Aksi Nyata: Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Manfaat mempelajari topik ini yaitu untuk kesiapan saya sebagai guru saya lebih siap dengan peserta didik yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif di dalam kelas untuk pegembangan peserta didik secara optimal.
Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?
Saya menilai kesiapan saya dengan skor 7. Hal ini dikarenakan saya belum maksimal mampu menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan konsep perspektif sosiokultural. Dominan saya masih mengetahui secara teoritis pembelajaran yang sesuai perpektif sosiokultural. Selain itu, saya juga belum maksimal mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, saya masih perlu belajar lagi dan mengaplikasikan teori ini ke dalam pembelajaran. Kerja sama dengan berbagai komponen pendidikan juga perlu saya lakukan untuk dapat secara bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi peserta didik.
Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut yaitu menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi peseta didik agar peserta didik mendapatkan kemerdekaan belajar secara optimal. Selain itu, saya juga perlu bekerja sama dengan komponen pendidikan lainnya sperti rekan guru, orang tua, maupun masyarakat untuk dapat menciptakan lingkungan belajar dan interaksi yang positif bagi peserta didik.







0 komentar:
Posting Komentar