This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 17 Mei 2024

Aksi Nyata Topik 5. Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

 

Pembelajaran Sesuai Kemampuan Peserta Didik
Sumber: Dokumen Pribadi


Kita telah masuk pada topik 5 mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia. Pada topik 5 ini membahas mengenai Pendekatan,  Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Topik ini dapat memberikan pemahaman mengenai cara membelajarkan peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuannya agar dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, mandiri, dan berkelanjutan bagi peserta didik. 

Adapun hasil refleksi setelah mempelajari Topik 5. Pendekatan,  Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yaitu sebagai berikut.


Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini, hal yang saya pikirkan adalah bagaimana konsep Zone of Proximal Development (ZPD) ini dapat mempengaruhi pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran, serta cara tenaga pendidik menyessuaikan penggunaan pendekatan,  strategi, metode, dan teknik pembelajaran sesuai konsep Zone of Proximal Development (ZPD).



Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dari topik ini?

Hal yang dapat saya pelajari dari konsep pada topik ini yaitu mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada Zone of Proximal Development (ZPD). Setiap peserta didik tentunya memiliki karakteritik dan sifat yang berbeda-beda. Selain karakteristik, gaya belajar, motivasssi belajar, dan kebutuhan belajarnya juga berbeda-beda. Hal tersebut berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam menerima materi pembelajaran. Kemampuan yang berbeda-beda tersebut juga dapat dikatakan sebagai setiap individu memiliki tingkat ZPD yang berbeda. Pendekatan untuk menunjang ZPD tersebut dinamakan Scafolding atau bimbingan bantuan yang diberikan secara bertahap dan dilakukan oleh guru atau rekan sebayanya yang lebih mahir. Selain diberikan bimbingan, guru juga harus menyesuaikan dengan strategi, model, dan teknik pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan ZPD siswa. Hal ini bertujuan agar peserta didik mencapai kompetensi maksimalnya.

Ilustrasi Konsep ZPD dan Scaffolding
Sumber: https://www.simplypsychology.org


Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada ruang kolaborasi, saya bersama rekan-rekan mahasiswa lain belajar mengenai pandangan menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran sebagai Scafolding pada ZPD. Pada kegiatan ini dapat saling bertukar informasi mengenai persamaan dan perbedaan pandangan diantara rekan mahasiswa. Hal ini dapat menyadarkan bahwa Scaffolding penting diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu membimbing peserta didik sesuai kesulitan belajar yang dialaminya dan mengurangi bimbingan tersebut apabila peserta didik sudah mampu atau dapat belajar secara mandiri. 



Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal yang saya pahami dari kegiatan demonstrasi kontekstual yang dilakukan baik diri sendiri ataupun dari rekan-rekan ketika berdiskusi mengenai topik pembahasan ini yaitu penerapan Scafolding untuk meningkatkan ZPD peserta didik sangat penting dilakukan. Tenaga pendidik hendaknya mengetahui pendekatan, metode, strategi, dan teknik yang harus dilakukan untuk menunjang kegiatan Scafolding tersebut. Memberikan bantuan kepada peserta didik tidak semestinya terus dilakukan, namun secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan pemahaman peserta didik, sehingga mampu menjadikan peserta didik berpikir kritis.

Demonstrasi Kontekstual Bersama Kelompok
Sumber: Dokumen Pribadi



Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Hal yang sudah saya pahami tentang topik ini yaitu cara menerapkan pendekatan, metode, stratergi, dan teknik pembelajaran sebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Selain itu, saya juga lebih memahami persiapan yang hendak saya lakukan sebelum melaksanakan pembelajaran sebagai Scaffolding pada ZPD. 

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? 

Hal yang berubah dari pemahaman saya di awal yaitu guru tidak hanya harus mengetahui karakteristik peserta didik, namun guru juga harus mengetahui seberapa jauh pemahaman dan kebutuhan siswanya selama proses pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran guru tidak hanya memberikan materi pembelajaran saja, namun juga menjadi fasilitator yang dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada peserta didik. Semua pertimbangan tersebut mengharuskan guru menentukan pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang tepat untuk peningkatan ZPD peserta didik.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu cara menerapkan teknologi sebagai alat Scaffolding untuk dapat mendukung peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajarannya sesuai dengan ZPD mereka masing-masing. Selai itu, saya juga ingin mempelajari cara memastikan seluruh peserta didik sudah mendapatkan dukungan yang sesuai dengan ZPD mereka.



Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Pembelajaran pada topik ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah yang lain seperti Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajaran serta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Topik ini juga berkaitan dengan konsep sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang telah dipelajari sebelumnya. Pembelajaran pada topik ini  dapat membantu saya dalam menyusun rancangan pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan, dan kebutuhan belajar peserta didik. 

Hasil Koneksi Antar Materi
Sumber: Dokumen Pribadi


Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru yaitu dapat mengetahui cara mengenali karakteristik peserta didik sebelum menyusun rancangan pembelajaran dan asesmen. Selain itu, sebagai guru tentunya harus menjadi fasilitator bagi peserta didik dan membimbing peserta didik agar dapat memiliki karakter yang baik serta mampu dalam mencapai tujuan pembelajaran. 

Dukungan Belajar Kepada Peserta Didik
Sumber: Dokumen Pribadi

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? 

Saya menilai kesiapan saya saat ini dengan skor 8. Hal tersebut dikarenakan saya sudah memahami lebih dalam terkait pentingnya melaksanakan pembelajaran dan aesmen yang dapat menunjang peserta didik untuk memahami suatu materi pembelajaran sesuai dengan ZPD peserta didik. Namun, saya masih perlu belajar lagi untuk dapat menerapkannya secara maksimal.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut yaitu melakukan pemetaan ZPD peserta didik serta menentukan pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran sebagai Scafolding sesuai ZPD peserta didik. Selain itu, saya juga harus mencari pengalaman dan bertukar informasi dengan rekan-rekan sejawat, guru, kepala sekolah, dan pihak-pihak lainnya agar saya memiliki pengetahuan yang lebih luas terkait dengan penerapan atau penggunaan Scaffolding pada ZPD untuk peserta didik di kelas.

Aksi Nyata Topik 6. Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

 

Pendidikan di Indonesia
Sumber: esensi.tv

Kita sudah masuk pada pembelajaran topik 6 mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia yang membahasa terkait Isu-isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik. Hal ini dapat memberikan pemahaman bahwa pendidikan dan pembelajaran di Indonesia masih memerlukan perhatian dan pendidik diharapkan responsif terhadap keadaan dan sumber daya pendukung pembelajaran peserta didik. 

Adapun hasil refleksi setelah mempelajari Topik 6. Isu-isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik yaitu sebagai berikut.



Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini, hal yang saya pikirkan adalah bagaimana saya dapat mempelajari tentang penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang massih belum merata di seluruh Indonesia. Hal tersebut dikarenakan masih banyak terjadi kesenjangan dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Selain itu, saya juga memikirkan mengenai solusi sebagai seorang pendidik untuk dapat menjawab dan menghadapi isu-isu yang terjadi baik dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.



Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada topik pembahasan ini, hal yang saya pelajari yaitu mengenai isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Topik ini sangat penting untuk dipahami terkait dengan isu-isu yang terjadi di lingkungan sekitar, serta bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi pendidikan yang ada di Indonesia. Isu-isu berbeda yang dihadapi pendidik dipengaruhi oleh latar belakang peserta didik yang berbeda-beda. Guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memperhatikan atau menggunakan contoh-contoh isu tersebut ke dalam proses pembelajaran. Hal ini secara tidak langsung dapat menjadikan peserta didik terlibat aktif dalam proses penyelesaian masalah. Guru penting memperhatikan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan menyesuaikan pendidikan dengan kebijakan atau kurikulum yang belaku. Melalui memperhatikan hal tesebut guru dapat memberikan dukungan belajar yang sesuai dan dapat mengatasi hambatan belajar yang dialami peserta didik. 

Kondisi Pendidikan di Beberapa Daerah di Indonesia
Sumber: Antara



Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada ruang kolaborasi, saya bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya belajar mengenai berbagai macam pandangan terkait dengan isu-isu pengelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Menurut kelompok kami, isu-isu tersebut tentunya sangat penting untuk dikaitkan dalam konteks pendidikan dan pembelajaran. Contohnya, faktor sosial dan budaya dapat mempengaruhi nilai dan norma yang diterapkan di dalam kelas, sedangkan dalam faktor ekonomi dapat mempengaruhi akses siswa terhadap sumber daya dan fasilitas dalam pendidikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru dalam menerapkan faktor-faktor tersebut dalam merancang proses pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Kelompok kami yakin bahwa kesiapan mengajar dengan memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah pada perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik sangat penting untuk dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik dan menjadikan peserta didik terampil dalam memecahkan masalah.  Kelompok kami juga memastikan bahwa metode dalam pengajaran yang diterapkan juga dapat memahami suatu kondisi ekonomi pada siswa, dengan cara selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam menuntun ilmu. 


Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Pada demonstrasi kontekstual, saya mempelajari mengenai isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perpsektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan di Indonesia. Melalui hal ini saya dapat mengetahui bahwa guru tidak hanya bertugas dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa, namun guru juga dapat berperan sebagai inovator pengadaan pendidikan, serta dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya dalam kesadaran pendidikan. Pada demonstrasi ini juga terdapat sesi presentasi yang menjadi momen untuk dapat saling bertukar informasi dan pengalaman serta menyatukan pemikiran terkait dengan materi yang dipelajari. 

Demonstrasi Kontekstual Bersama Kelompok
Sumber: Dokumen Pribadi


Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Hal yang sudah saya pahami tentang topik ini yaitu cara menerapkan pemblajaran yang menghargai latar belakang peserta didik dan mengatasi hambatan belajarnya untuk memberikan pembelajaran yang mendukung kemajuannya. Selain itu, saya juga dapat menghubungkan dan merangkum isu-isu terkait sosial, budaya, ekonomi, dan politik untuk dapat menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang tepat dalam pembelajaran.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? 

Hal baru yang saya pahami yaitu hubungan antara sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap keberlangsungan pendidikan. Isu-isu dalam pendidikan dan pembelajaran yang terkait dengan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat menghasilkan keberagaman karakteristik peserta didik, sehingga  mempengaruhi metode atau strategi  pembelajaran. Penggunaan metode dan strategi tersebut tentunya juga terdapat tantangannya. Oleh karena itu, terdapat langkah yang dapat dilakukan yaitu melakukan kegiatan observasi peserta didik, melakukan kegiatan diskusi, dan menambah referensi pembelajaran dalam menentukan solusi yang tepat mengatasi suatu permasalahan. 

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu cara tenaga pendidik mengatasi hambatan peserta didik serta mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang terampil mengatasi isu-isu lingkungan sekitar terkait perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.


Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Hal yang saya pelajari dari koneksi antar materi yaitu mengetahui hubungan antara isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan konsep yang sudah saya pelajari sebelumnya yaitu berkaitan dengan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran serta pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD). Selain itu, saya juga dapat mengetahui bahwa pembelajaran pada topik ini berkaitan pula dengan mata kuliah lain seperti Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen, serta Projek Kepemimpinan. Hal tersebut dikarenakan konsep pada mata kuliah tersebut dapat memberikan pemahaman mengenai isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik serta cara mengatasi isu-isu tersebut. 

Hasil Koneksi Antar Materi
Sumber: Dokumen Pribadi



Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru yaitu dapat memahami karakteristik peserta didik. Memahami karakteristik peserta didik ini dapat saya lakukan dengan melakukan kegiatan observasi secara langsung ataupun melalui asesmen awal baik asesmen kognitif ataupun non kognitif. Pembelajaan ini juga memberikan manfaat bagi saya untuk dapat menerapkan pendidikan yang inklusif. Sebagai guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran yang inklusif dengan selalu memperhatikan keragaman sosial, budaya, politik, ekonomi peserta didik, sehingga setiap individu peserta didik merasa dihargai dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, manfaat mempelajari topik ini yaitu dapat mengetahui cara mengintegrasikan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam kegiatan pembelajaran. 

Pembelajaran yang Memperhatikan Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik
Sumber: Dokumen Pribadi

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? 

Saya menilai kesiapan saya saat ini dengan skor 8 dari 10. Hal tersebut dikarenakan saya menyadari perlunya pemahaman yang lebih mendalam untuk dapat memahami dan menerapkan pembelajaran sesuai isu-isu  perspektf sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Walaupun sebelumnya saya sudah mempelajari hal tersebut, namun saya masih perlu memperkaya pengetahuan dan keterampilan saya mengajar dengan memperhatikan perspektif tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar dapat membantu saya dalam menciptakan lingkungan belajar yang  mendukung peserta didik.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk dapat menerapkannya dengan optimal yaitu merencanakan untuk mendalami lebih lanjut terkait dengan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan polittik dengan menambah relasi, literasi, dan pengalaman yang lainnya. 

Minggu, 07 April 2024

Aksi Nyata Topik 4 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Pembelajaran Sesuai Kemampuan Peserta Didik
Sumber: Dokumen Pribadi

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia memberikan pemahaman terkait faktor sosial, budaya, dan lingkungan mempengaruhi proses pembelajaran dan pengajaran. Topik ini penting mengantarkan guru untuk memahami latar belakang peserta didik dari segi sosial, budaya, ekonomi dan politik serta pengaruh faktor-faktor ini terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat pula mengantarkan saya untuk menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik sehingga dapat memberikan pembelajaran yang inklusif.

Berikut hasil refleksi setelah mempelajari Topik 4 Pembelajaran Pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’.



Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai proses pembelajaranpada topik ini, hal yang saya pikirkan yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menjadikan peserta didik mengeksplorasi pengetahuannya sendiri tanpa peran penting orang dewasa. Namun, melalui topik ini saya dapat mengetahui bahwa adanya Zone of Proximal Development (ZPD) pada setiap diri anak. Dalam hal ini penting peran orang dewasa untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan potensialnya agar peserta didik dapat berkembang secara optimal.




Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Hal yang saya pelajari pada konsep dalam topik ini yaitu perkembangan anak pada Zone of Proximal Development (ZPD) yang mempengaruhi pendekatan guru dalam memberikan pembelajaran. Melalui hal ini dapat diketahui bahwa Zone of Proximal Development (ZPD) memiliki peran yang besar dalam proses dan hasil belajar peserta didik. Selain itu, melalui mempelajari topik ini dapat pula mengetahui kemampuan anak, yaitu kemampuan aktual dan kemampuan potensial. Kemampuan aktul merupakan kemampuan yang sudah dimiliki anak sebelumnya atau kemampuan melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa, sedangkan kemampuan potensial merupakan kemampuan yang dimiliki anak dengan adanya bantuan orang dewasa. Hal ini memberikan pemahaman bagi saya bahwa guru menjadi bagian orang dewasa yang ada diantara peserta didik yang penting memberikan dukungan belajar. Oleh karena itu, penting peran guru mengetahui Zone of Proximal Development (ZPD) agar dapat memberikan dukungan belajar untuk memaksimalkan kemampuan peserta didik.


 Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada ruang kolaborasi, hal yang saya pelajari lebih lanjut bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya yaitu pandangan tentang Pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD) yang mempengaruhi proses pembelajaran, serta kesiapan mengajar dengan memperhatikan pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD). Melalui hal ini saya memperoleh sudut pandang lain mengenai penerapan ZPD dalam pembelajaran. Keyakinan dari rekan-rekan mahasiswa lain dalam menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan ZPD peserta didik juga dapat menguatkan saya untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang memperhatikan ZPD peserta didik. Selain itu, dapat pula mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menguatkan keyakinan mengajar dengan memperhatikan pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD).



Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Pada demonstrasi kontekstual dilakukan presentasi mengenai hal-hal yang didiskusikan pada ruang kolaborasi. Mahasiswa lain dapat memberikan tanggapan atas presentasi yang dilakukan, serta instruktur/dosen memberikan penguatan pemahaman. Melalui hal ini saya dapat mengetahui pertimbangan yang dilakukan untuk dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan ZPD peserta didik. Dalam hal ini guru perlu mencari tahu ZPD peserta didik untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan memberikan pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD) mempertimbangkan latar belakang peserta didik untuk dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.



Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Sejauh ini, hal yang sudah saya pahami mengenai topik ini yaitu bahwa interaksi peserta didik dengan lingkungan sangat mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. Dalam hal ini saya dapat mengetahui bahwa peserta didik tidak hanya diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pemahamannya sendiri dalam melaksanakan pembelajaran, namun juga diberikan dukungan, bimbingan, dan pelatihan untuk memaksimalkan potensinya.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Hal baru yang saya pahami yaitu memahami tingkat perkembangan peserta didik sesuai dengan konsep Zone of Proximal Development (ZPD). Dalam hal ini saya juga dapat memahami bahwa sebagai guru penting memperhatikan Zone of Proximal Development (ZPD) peserta didik agar dapat memberikan dukungan belajar yang sesuai. Bantan belajar atau dukungan belajar yang diberikan guru dapat menjadikan peserta didik lebih percaya diri dalam belajar dikarenakan kesulitan belajar yang dialami dapat dipecahkan dengan pembelajaran yang sesuai ZPD-nya. Hal ini akan menjadikan peserta didik dapat bertumbuh dengan optimal.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu mengenai teknik, metode, atau strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk memfasilitasi peserta didik belajar sesuai dengan Zone of Proximal Development (ZPD)-nya. Selain itu, saya juga ingin mempelajari lebih lanjut kemampuan peserta didik yang dapat dikatakan mencapai perkembangan potensial.


Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Hal yang saya pelajari pada koneksi antar materi yaitu penerapan pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD) memperhatikan karakteristik peserta didik seperti latar belakang, kebutuhan, pemahaman, dan lainnya. Hal ini berkaitan dengan konsep yang telah saya pelajari sebelumnya. Penerapan pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD) berkaitan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu adanya sistem among untuk menuntun kekuatan kodrat anak. Hal ini sesuai dengan ZPD yang memerlukan dukungan orang dewasa kepada peserta didik. Selain itu, berkaitan pula dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL), dimana pembelajaran menyesuaikan dengan kebutuhan atau tingkat kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Hal ini akan menjadikan peserta didik diberdayakan secara holistik memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman secara maksimal yang memungkinkan peserta didik mampu berpikiran kritis, mandiri, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan telaah praktik baik pendidikan yang memerdekakan yang nantinya dapat saya terapkan di kelas PPL ataupun saat menjadi guru nantinya. 




Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat mempelajari topik ini untuk kesiapan saya menjadi guru yaitu memberikan pemahaman bahwa penting menerapkan pembelajaran pada Zone of Proximal Development (ZPD) agar dapat memberikan dukungan dan bimbingan belajar yang sesuai kepada peserta didik. Hal ini menjadikan saya untuk dapat mempersiapkan pembelajaran dengan lebih terencana dan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saya menilai kesiapan saya dengan skor 8. Hal ini dikarenakan saya sudah memperoleh pemahaman yang sejenis dengan konsep ZPD sebelumnya dan sudah dapat saya terapkan di kelas PPL. Namun, hasilnya terbilang belum maksimal. Oleh karena itu, saya perlu memahami lebih dalam lagi mengenai konsep ZPD dan perlu membangun hubungan yang lebih baik dengan peserta didik.  

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk dapat menerapkannya secara optimal yaitu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik sebagai landasan memberikan dukungan belajar. Selain itu, saya juga perlu merencanakan pembelajaran dengan integrasi metode, strategi, ataupun teknik pembelajaran yang sesuai kebutuhan dan berpusat pada peserta didik untuk memberikan pembelajaran yang efektif dan bermakna.

Aksi Nyata Topik 3 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia


Pembelajaran dengan Memperhatikan Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik Peserta Didik
Sumber: Dokumen Pribadi 

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia memberikan pemahaman terkait faktor sosial, budaya, dan lingkungan mempengaruhi proses pembelajaran dan pengajaran. Topik ini penting mengantarkan guru untuk memahami latar belakang peserta didik dari segi sosial, budaya, ekonomi dan politik serta pengaruh faktor-faktor ini terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat pula mengantarkan saya untuk menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik sehingga dapat memberikan pembelajaran yang inklusif.

Berikut hasil refleksi setelah mempelajari Topik 3 Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik dalam Pembelajaran.



Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai roses pembelajaran, hal yang saya pikirkan yaitu perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik mempengaruhi karakteristik peserta didik di dalam kelas. Namun, saya belum begitu memahami cara atau metode mengajar di kelas yang sesuai dengan karakteristik peserta didik tersebut agar maksimal dapat meningkatkan kemampuannya. Dalam pembelajaran sebelumnya saya juga lebih berfokus pada pemahaman konsep dalam pembelajaran tanpa mementingkan interaksi sosial yang terjadi di dalam kelas.  


Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Hal yang saya pelajari dari konsep pada topik ini yaitu mengenai hubungan sosial sekolah untuk pelajar berpenghasilan rendah dengan memperhatikan cara-cara teori sosiokultural. Selain itu, pada topik ini saya juga mempelajari tentang teori Vygotsky dan kelas, kerangka kerja untuk pemeriksaan kelas sosial di sekolah, serta studi etnografi tentang perbedaan kelas sosial di sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran. Melalui konsep ini saya dapat memahami bahwa interaksi atauaktivitas sosial antara orang dewasa dan anak sangat mempengaruhi peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini menjadikan saya mengetahui bahwa penting menciptakan hubungan sosial yang baik antara guru dengan peserta didik ataupun peserta didik dengan peserta didik lainnya agar tercipta pembelajaran yang efektif. Guru juga penting menghargai hal-hal yang ada hubungannya dengan perspektif sosial, ekonomi, budaya, dan politik, serta membantu menciptakan iklim sekolah yang inklusif agar semua kebutuhan peserta didik dapat terakomodasi.




Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Hal yang saya pelajari lebih lanjut dalam ruang kolaborasi yaitu mengetahui pandangan mengenai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses pendidikan. Selain itu, dapat pula mengetahui kesiapan anggota kelompok dalam memberikan pembelajaran dengan memperhatikan sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik. Melalui hal ini dapat memperkaya pemahaman saya mengenai strategi atau cara mengajar yang memperhatikan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik. Hal ini menjadikan saya untuk adaptif dan reponsif terhadap kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu, dapat pula mendorong diri untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran agar dapat memberikan pembelajaran yang inklusif dan bermakna bagi peserta didik.



Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Pada demonstrasi kontekstual dilakukan presentasi mengenai hal-hal yang sudah didiskusikan pada ruang kolaborasi. Hal penting yang saya pelajari dari proses ini yaitu dapat mengetahui sudut pandang sebagai guru dalam menerapkan pendekatan, strategi, metode, ataupun teknik pembelajaran yang memperhatikan pespektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran. Melalui diskusi dengan rekan mahasiswa lainnya dapat pula berbagi dan menyelesaikan permasalahan yang dialami terkait dengan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang ditemui di lapangan. Hal ini dapat memberikan pemahaman praktis nantinya menerapkan pembelajaran di kelas.




Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Hal yang sudah saya pahami mengenai topik ini yaitu perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang dimiliki oleh peserta didik sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Teori sosiokultural dalam belajar akan memberikan pertimbangan yang lebih besar untuk konsepsi sosial peserta didik dan hubungan belajarnya. Hal ini menjadikan guru harus dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Hal baru yang saya pahami yaitu dapat memahami bahwa karakteristik dan latar belakang sosiokultural peserta didik dapat memudahkan menentukan pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang sesuai dalam merancang maupun melaksanakan pembelajaran. Selain itu, dapat pula mengetahui pentingnya hubungan interpersonal dalam pembelajaran, yaitu membutuhkan orang sekitar untuk membantu perkembangan anak. Hal ini dilakukan dengan mengakomodasi peserta didik serta membangun hubungan yang baik dengan orang tua dan masyarakat yang menjadi lingkungan sosial peserta didik untuk secara bersama-sama mendukung pengembangan peserta didik secara holistik.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu bagaimana cara guru untuk benar-benar dapat mengetahui kondisi peserta didik? serta bagaimana cara mengetahui latar belakang peserta didik dengan karakteristik peserta didik yang cenderung menutp diri/tidak dapat terbuka dengan orang lain?



Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Hal yang saya pelajari dari koneksi antar materi yaitu dapat mengetahui bahwa konsep perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik berkaitan dengan konsep pembelajaran pada mata kuliah lainnya. Perspektif sosikultural dalam pendidikan sangat berkaitan dengan materi identitas manusia Indonesia, dimana memahami kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik sama halnya dengan mempelajari identitas manusia Indonesia. Selain itu, berkaitan pula dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dan pembelajaran berdiferensiasi atau Developmentaly Appropriate Practice (DAP), dimana guru harus memperhatikan budaya peserta didik dalam pembelajaran serta menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dengan pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini akan menjadikan peserta didik belajar secara aman dan nyaman  serta materi pembelajaran mudah diterima oleh peserta didik.



Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru yaitu meningkatkan pemahaman mengenai kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta karateristik peserta dik yang nantinya dapat membantu saya menerapkan pembelajaran yang responsif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu, saya juga memperoleh pertimbangan dalam menerapkan pendekatan, strategi, metode, ataupun teknik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saya menilai kesiapan saya saat ini dengan skor  8. Hal ini dikarenakan saya sudah memahami materi yang dipelajari pada topik ini serta memperoleh pemahaman baru yang nantinya dapat saya jadikan landasan menerapkan pembelajaran yang sesuai. Saya akan menyesuaikan pendekatan, strategi, metode, ataupun teknik pembelajaran yang saya gunakan untuk dapat memberikan pembelajaran yang inklusif. Selain itu, materi pembelajaran juga akan saya kaitkan dengan budaya dan pengalaman peserta didik untuk memudahkan memberikan pemahaman materi. Namun, di sisi lain saya juga harus terus belajar  untuk dapat mendalami perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk dapat menerapkannya dengan optimal yaitu memahami lebih dalam kondisi dan karakteristik peserta didik, mempelajari penggunaan pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang sesuai, serta melatih dalam manajemen sosial atau menempatkan diri di hadapan peserta didik agar dapat menjadi role model yang baik bagi peserta didik.

Minggu, 10 Maret 2024

Aksi Nyata Topik 2 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan
Sumber: https://www.bimbelkanduru.com/blog/kompetensi-sosiokultural

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia memberikan pemahaman terkait faktor sosial, budaya, dan lingkungan mempengaruhi proses pembelajaran dan pengajaran. Topik ini penting mengantarkan guru untuk memahami latar belakang peserta didik dari segi sosial, budaya, ekonomi dan politik serta pengaruh faktor-faktor ini terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat pula mengantarkan saya untuk menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik sehingga dapat memberikan pembelajaran yang inklusif.

Berikut hasil refleksi setelah mempelajari Topik 2 Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan.

Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran pada topik ini, hal yang saya pikirkan yaitu bagaimana kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat mempengaruhi pengembangan akademik dan karakter anak, serta bagaimana cara mengatasi kesenjangan yang terjadi pada peserta didik akibat adanya perbedaan tersebut.

Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Hal yang saya pelajari dari topik ini yaitu interaksi orang dewasa-anak, dimana belajar anak dibangun bersama dalam zona perkembangan proksimal. Dapat diketahui bahwa sistem tanda dan konsep anak didapatkan melalui interaksi sosial yang kemudian diinternalisai dan diubah untuk digunakan sendiri. Keterampilan linguistik, kognitif, nilai, harapan, dan metode interaksi masa depan adalah inti dari hasil interaksi orang dewasa-anak, diartikulasikan dalam konteks tertentu sebagai modal budaya. Faktor budaya seperti Status Ekonnomi Sosial (SES) dan etnis berkaitan dengan perkembangan intelektual dan sosialemosional anak. SES juga dapat mempengaruhi akses sumber daya pendidikan anak. Selain itu, dipelajari pula mengenai teori sosiokultural sebagai alat psikologis dan mediasi. Sebagai alat psikologis artinya teori sosiokultural dapat dimanfaatkan untuk memahami dan mengatasi segala tantangan kognitif meliputi bahasa, simbol, teknologi, dan budaya, sedangkan sebagai mediasi artinya dijadikan perantara seseorang dengan dunia luar. Dijelaskan pula mengenai Cultural-Historical Activity Theory (CHAT), yaitu kerangka aktivitas sejarah budaya yang membantu memahami dan menganalisis hubungan antara pikiran manusia dan aktivitas manusia. 

Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Hal yang saya pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan kelompok dalam ruang kolaborasi yaitu pentingnya faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam mempengaruhi perkembangan sosial kognitif anak, serta penerapan pembelajaran yang mempertimbangkan perspektif sosiokultural. Pembelajaran pada bagian ini didasari oleh sumber informasi dari beberapa buku, yaitu: 1) Belajar Berdemokrasi, dari buku Mengajar untuk Perubahan, halaman 58-76; 2) Ray Sang Pecandu Online Game, dari buku Mengajar untuk Perubahan, halaman 76-92; dan 3) Literasi Dasar, dari buku Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Gerakan Pendidikan Sokola, halaman 125-156. Dari buku tersebut dapat dipelajari bahwa dalam proses pembelajaran terdapat faktor lingkungan sosial yang mempengaruhi kemamuan siswa menerima pembelajaran. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dialami peserta didik sesuai dengan latar belakang peserta didik dengan cara menyesuaikan strategi ataupun model pembelajaran yang digunakan agar mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik.

Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yaitu penting dilakukannya diskusi terhadap implementasi strategi ataupun model pembelajaran yang disesuaikan dengan latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik. Melalui diskusi ini dapat mengidentifikasi serta mencari solusi atas tantangan atau hambatan belajar yang dialami peserta didik. Hal ini berguna sebagai pedoman dalam merancang  kegiatan pembelajaran yang efektif. Hasil dari proses demonstrasi kontekstual ini dapat menjadi sumber informasi yang berharga dan berguna dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang inklusif, relevan, bermakna, dan memberikan pengembangan diri pada peserta didik.

Elaborasi Pemahaman: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Hal yang sudah saya pahami dari topik ini yaitu memahami zona perkembangan proksimal yang menekankan bahwa pembelajaran bersifat interpersonal (memerlukan komunikasi antara dua orang atau lebih) yang dalam hal ini anak berkembang memerlukan interaksi dengan orang dewasa untuk memaksimalkan potensinya. Selain itu, saya juga memahami bahwa teori sosiokultural dapat dijadikan sebagai alat psikologis dan mediasi. Dimana teori sosiokultural dapat dijadikan sebagai bentuk pengelolaan mental dan perantara seseorang dengan dunia luar. Melalui Cultural-Historical Activity Theory (CHAT) juga dapat dipahami bahwa dalam memahami hubungan apa pun, seperti hubungan SES dan pengembangan, analisis historis dan dinamis diperlukan tidak hanya dari individu, tetapi juga pengaturan aktivitas di mana individu berinteraksi.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

Hal baru yang dapat saya pahami dari mempelajari topik ini yaitu mengetahui dan memahami bahwa sebagai guru penting menjadi fasilitator bagi anak untuk membantu mengembangkan diri anak secara optimal. Kesenjangan yang terjadi pada diri anak juga dapat diatasi dengan menerapkan teori sosiokultural dalam pembelajaran, dimana pembelajaran dilaksanakan dengan melatih kebiaaan-kebiasaan baik yang seuai dengan norma yang dianut peserta didik. Selain itu, penting pula mendekatkan peserta didik dengan lingkungan sosial yang sehat agar peserta didik dapat mengenal dunia luar dengan interaksi yang positif.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu mengapa peserta didik yang memiliki Status Ekonomi Sosial (SES) tinggi yang seharusnya memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan memiliki motivasi rendah dalam belajar? dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut? 

Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Hal yang dapat saya pelajari dari koneksi antar materi topik ini yaitu bahwa interaksi sosial yang dipelajari pada topik ini berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang akan dipelajari pada topik selanjutnya. Dengan memahami bahwa pembelajaran bersifat interpersonal, strategi belajar yang digunakan akan lebih maksimal penerapannya. Selain itu, materi ini juga berkaitan dengan mata kuliah lain seperti mata kuliah Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran bahwa teknologi dapat dijadikan perantara pembelajaran yang dapat mewadahi peserta didik belajar sesuai dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungannya. Pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen juga berkaitan dengan topik ini, dimana nantinya dapat digunakan sebagai landasan menerapkan pembelajaran dan asesmen yang berpendekatan TaRL dan CRT. Materi pada Topik ini juga berkaitan dengan mata kuliah Seminar Pendidikan dalam hal merancang desain pembelajaran, serta mata kuliah Projek Kepemimpinan yang menjadikan secara langsung dapat mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang nantinya dapat dijadikan landasan dalam melaksanakan pembelajaran.

Aksi Nyata: Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat mempelajari topik ini yaitu untuk kesiapan saya sebagai guru saya lebih siap dengan peserta didik yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif di dalam kelas untuk pegembangan peserta didik secara optimal.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Saya menilai kesiapan saya dengan skor 7. Hal ini dikarenakan saya belum maksimal mampu menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan konsep perspektif sosiokultural. Dominan saya masih mengetahui secara teoritis pembelajaran yang sesuai perpektif sosiokultural. Selain itu, saya juga belum maksimal mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu, saya masih perlu belajar lagi dan mengaplikasikan teori ini ke dalam pembelajaran. Kerja sama dengan berbagai komponen pendidikan juga perlu saya lakukan untuk dapat secara bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi peserta didik.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut yaitu menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi peseta didik agar peserta didik mendapatkan kemerdekaan belajar secara optimal. Selain itu, saya juga perlu bekerja sama dengan komponen pendidikan lainnya sperti rekan guru, orang tua, maupun masyarakat untuk dapat menciptakan lingkungan belajar dan interaksi yang positif bagi peserta didik.